Bio-Kontak




Ini adalah situs web Sidik Nugroho, seorang guru dan penulis lepas. Situs ini mulai aktif bulan Juni 2013. Sidik Nugroho lahir pada tanggal 24 Oktober 1979, menekuni dunia kepenulisan sejak cerpen pertamanya berjudul Surat Kakakku menang sebagai juara ketiga lomba kepenulisan di kampusnya pada tahun 2002. Beberapa tulisannya (cerpen, puisi, esai, opini, artikel, dan resensi buku) pernah dimuat di Analisa, Aneka Yess!, Bahana, Berita Pagi, Bhinneka, Costantini, Detik.com, Hidup, GFresh!, Jawa Pos, Kompas, Koran Tempo, Lampung Post, Malang Post, Media Indonesia, PanaJournal.com, Pontianak Post, Psikologi Plus, Radar Malang, Radar Sampit, Radar Surabaya, RuangGramedia.com, Sahabat Keluarga, Sahabat Pena, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Tribun Bali, dan Tribun Jabar.

Buku-bukunya yang telah terbit adalah:

1. kumpulan cerpen remaja yang ditulisnya bersama Arie Saptaji berjudul Never be Alone (Penerbit Andi, 2005),
2. kisah dongeng berjudul Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pencarian Kolam Mukjizat (Pustaka Ninja, 2011),
3. kumpulan kisah inspiratif berjudul 366 Reflections of Life (Bhuana Ilmu Populer, 2012),
4. kisah dongeng berjudul Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pendekar Gitar dan Penggali Kubur (Pustaka Ninja, 2013),
5. novel berjudul Surga di Warung Kopi (Bhuana Ilmu Populer, 2014),
6. novel berjudul Melati dalam Kegelapan (Gramedia Pustaka Utama, 2014),
7. novel berjudul Tewasnya Gagak Hitam (Gramedia Pustaka Utama, 2016),
8. novel berjudul Neraka di Warung Kopi (Gramedia Pustaka Utama, 2016),
9. buku nonfiksi berjudul Menulis untuk Kegembiraan (Buana Karya, 2016),
10. novel berjudul Ninja dan Utusan Setan (Gramedia Pustaka Utama, 2017), dan
11. novel berjudul Serikat Kegelapan (Kopihitam, 2017)

Pada 26-30 Oktober 2016 ia diundang tampil di Ubud Writers and Readers Festival di Ubud, Bali. Pada tahun yang sama, novel Tewasnya Gagak Hitam lolos seleksi program penerjemahan yang dihelat Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) dari Badan Bahasa; novel yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Inggris itu diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, berjudul The Death of the Black Crow.

Pada 9 Agustus 2017 ia menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk opininya yang berjudul “Film, Anak, dan Keluarga” dalam acara Apresiasi Pendidikan Keluarga. Pada tanggal 15-16 Agustus ia diundang menjadi pemakalah panel di Seminar Nasional Kritik Sastra yang dihelat Dewan Kesenian Jakarta bersama Kemdikbud.

Selain menulis, Sidik Nugroho pernah menjadi guru di beberapa sekolah swasta sejak tahun 2007, yaitu:

1. SD Pembangunan Jaya 2, Sidoarjo, menjadi guru kelas (Juni 2007-Juni 2012),
2. SMA Santu Petrus, Pontianak, mengajar Sejarah dan PPKn (Juli 2012-Oktober 2013), dan
3. SMP Immanuel, Pontianak, mengajar Bahasa Indonesia (Januari 2014-April 2016).

Sampai sekarang masih mengajar sebagai guru, tapi tidak terikat pada satu sekolah atau lembaga pendidikan. Kadang ia juga menjadi narasumber untuk diklat atau pelatihan menulis di sekolah, instansi, maupun komunitas. Beberapa sekolah, komunitas, atau instansi yang pernah mengundangnya sebagai narasumber di antaranya:

1. SMPI Hidayatul Mubtadiin, Malang (2012),
2. Komunitas Pelangi Sastra, Malang (2016),
3. SMAK Santu Petrus, Pontianak (2016),
4. Universitas Indonesia, Jakarta (2017),
5. Dewan Kesenian Jakarta dan Kemdikbud (2017),
6. Balai Bahasa, Pontianak (2017), dan
7. Forum Group Discussion, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2017)

Untuk mengontak Sidik Nugroho, silakan hubungi e-mail sidiknugroho@yahoo.com.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.