Monday, December 4, 2017

Komentar-komentar tentang Serikat Kegelapan

4 Oktober 2017-4 Desember 2017, dalam dua bulan, novel Serikat Kegelapan terjual 132 eksemplar. Masih ada 60-an eksemplar yang tersedia. Novel ini bercerita tentang tiga perampok bank, ditulis Sidik Nugroho.

Beberapa komentar pembaca dan media tentang novel ini:

"Dulunya aku sering nggak puas baca karya terjemahan atau penulis lokal. Tapi novel Serikat Kegelapan berbeda. Novel ini jalan cerita dan detailnya sudah jauh lebih keren daripada novel Mas Sidik lainnya yang dulu pernah kubaca. Anakku bertanya, berapa nilai yang kuberi untuk novel ini? Kujawab 80 dari 100, yang 20 untuk penulisnya agar menulis karya lain yang lebih baik lagi." (Sherly Valent, pembaca buku)

"Pembaca diajak merefleksikan kejadian yang terjadi dalam cerita ini (Serikat Kegelapan). Cerita ini sangat dekat dengan masyarakat karena mengangkat peristiwa nyata yang diolah melalui karya sastra. Sidik ingin menyebarkan semangat untuk menulis tema-tema yang tidak dilirik. Seperti tema kriminal ini." (Gusti Eka Firmanda, Pontianak Post)

"Semula saya agak merasa enggan membaca novel ini. Biasanya alur kisah seperti ini mudah ditebak. Namun, kejutan sesungguhnya justru baru ditemui pembaca ketika membaca Daftar Isi. Termasuk saya! Penulis memulai kisah dengan memberikan latar belakang kehidupan para perampok bank. Ternyata, selain tiga orang pelaku seperti yang disebutkan pada judul, ada pihak lain yang terkait dengan perampokan tersebut! Bukan sekedar kisah perampokan biasa. Cerdik juga!" (Truly Rudiono, pembaca dan pengulas buku)

"Membaca Serikat Kegelapan membuat kita tak hanya terhibur dengan rencana dan aksi yang penuh ketegangan, tapi juga menghayati nasib orang-orang kecil yang bingung mengambil tindakan ketika dihadapkan dengan berbagai persoalan kehidupan. Cara mereka merencanakan penyamaran, pemantauan terhadap petugas penjaga bank, upaya mengetahui siapa pemegang brankas dan manajer bank, upaya menghindari pengejaran polisi, juga taktik agar perampokan berhasil dalam hitungan menit, direncanakan secermat-cermatnya. Dan yang membuat kisah perampokan ini masuk akal adalah karena latar Singkawang, kota yang tergolong kecil. Bukan Jakarta, misalnya." (Adi Alamsyah, pembaca buku)

***

Sinopsis:

Menjelang siang, sebuah bank dirampok. Pelakunya tiga orang yang memiliki latar belakang kehidupan yang pahit karena merasakan ketidakadilan: guru yang benci melihat pemimpin-pemimpinnya yang korup dan serakah, karyawan tambang yang menyaksikan pemimpinnya melenyapkan aktivis lingkungan hidup, dan pria yang anaknya menjadi korban pemerkosaan.

Sebelum merampok, tiga orang ini membuat perencanaan, bagaimana merampok uang semilyar rupiah dari bank yang mereka sasar sejak awal. Selesai merampok, dua polisi berupaya mencaritahu keberadaan mereka.

“Keadilan adalah omong kosong. Kalau kita berpikir bahwa pembalasan adalah hak Tuhan, biarlah tangan-Nya yang kuat membantu kita merampok sebanyak-banyaknya uang dari bank!”

***

Harga Rp62.500,00, belum termasuk ongkir.

Bagi yang tertarik menjual kembali (menjadi reseller), pembelian minimal tiga eksemplar; harga per eksemplar Rp50.000, belum termasuk ongkos kirim. Ada harga khusus untuk pembelian di atas tiga eksemplar.

Untuk pemesanan, silakan kontak WA 0895-2823-9689 (Gita).

***

Tebal buku: 232 halaman
Terbit: Oktober 2017
sidiknugroho.com || kopi-hitam.id

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.