Wednesday, June 12, 2013

Kutipan Novel

"Raiksa, kita tidak pernah tahu apakah kita akan sampai di Kota Sampir atau tidak. Arwah-arwah yang berwajah mengerikan ada di berbagai penjuru Perbukitan Hijau. Kapan saja mereka bisa menangkap, bahkan membunuh kita. Namun, tidak ada yang jadi penghalang dari tekad yang kuat, Raiksa. Tekad yang kuat selalu berhasil mengalahkan ketakutan, sebesar apa pun ketakutan itu," kata Penggali Kubur.

Langit begitu gelap malam ini. Ranting-ranting dan dedaunan pohon-pohon di hadapan Raiksa bergoyang-goyang tertiup angin. Hawa malam di Perbukitan Hijau menggigilkan badan Raiksa, menggentarkan hatinya. Perbukitan ini begitu luas, perlu waktu berhari-hari melewatinya.

Namun, begitu ia mengingat adiknya yang tidak berdaya, ia mendesahkan napas panjang. "Kita akan terus melangkah, Pak," katanya sambil menggenggam erat-erat tombak yang dibawanya. Raiksa meneguhkan hatinya menerobos Perbukitan Hijau, menuju Kota Sampir, mencari obat untuk adiknya yang sedang nyaris menjemput maut.

(Kutipan novel "Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pendekar Gitar dan Penggali Kubur" -- segera terbit!)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.